Sistem perekonomian yang cocok di indonesia
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
1.
Pelaku Ekonomi
Mikro & Makro dan Perannya
§ Pelaku ekonomi
a.
Dalam ekonomi mikro ada 3 pelaku ekonomi
diantaranya :
Ø Pemilik faktor produksi
Ø Konsumen
Ø Produsen
Peranan ekonomi
mikro
Bahasan dalam ekonomi mikro hanya
memberikan gambaran secara garis besar dari kondisi dunia nyata perekonomian.
Karena bahasan hanya mencakup garis besar maka kesimpulan yang diperoleh hanya
sekedar memberikan arah dan pegangan sementara yangkemudian teruji dalam
aplikasi praktis. Tidak menutup kemungkinan hasil rumusan ekonomi mikro akan
bertentangan atau bertolak belakang dengan kondisi dunia nyata perekonomian.
Dalam keadaan demikian maka ada 2 (dua) hal yang harus diperhatikart /ang
pertama mengevaluasi atau mengoreksi model yang digunakan atau merumuskan model
analisis baru.
b. Dalam ekonomi makro ada 4 pelaku
ekonomi diantaranya :
Ø Sektor rumah tangga
Ø Sektor swasta
Ø Sektor pemerintah
Ø Sektor luar neger
Peranan ekonomi makro
Ekonomi makro, sesuai dengan kata ’makro’ berarti besar,
mengkaji tingkah laku pelaku ekonomi dalam skala besar atau disebut juga dengan
Aggregat dan kebijaksanaan ekonomi Nasional secara keseluruhan yang meliputi
antara lain interaksi antara pasar barang, tenaga kerja, dan pasar aset dan
interaksi antara ekonomi negara-negara yang berdagang satu sama lainnya.
Ekonomi makro juga mempelajari kebijakan ekonomi dan pengaruhnya terhadap
varaibel-variabel ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,
dan variable agregat lainnya.
2.
Sistem Perekonomian yang Paling
Cocok di Indonesia
a. Sistem perekonomian yang cocok di indonesia
Dunia mengakui ada dua kutub sistem ekonomi yaitu
Kapitalis dan Komunis. Sistem ekonomi Kapitalis bersifat Market
Mechanism, yaitu semua hal mengenai perekonomian diserahkan kepada pasar.
Sementara sistem ekonomi Komunis adalah sistem ekonomi Centralistic,
yaitu semua hal diatur oleh pemerintah. Namun pada kenyataannya sekarang hampir
tidak ada negara yang menggunakan sistem ekonomi tersebut secara murni.
Banyak
negara yang menggunakan sistem ekonomi Kapitalis yang berhasil menjadi negara
maju, seperti Amerika, namun tidak sedikit pula negara Komunis/Sosialis yang
berhasil menjadi negara maju, salah satunya adalah China, meskipun keduanya
tidak menganut sistem ekonomi tersebut secara murni lagi.
Pertanyaannya
negara indonesia yang merupakan negara sedang berkembang apakah lebih baik
menjadi negara yang menganut sistem kapitalis (liberal), Komunis (sosialis)
atau tetap seperti sekarang yaitu sistem ekonomi campuran atau yang lebih
dikenal dengan sistem ekonomi Pancasila.
b. Alasannya
Menurut saya Indonesia lebih cocok menggunakan sistem ekonomi Pancasila
(campuran) dengan lima alasan. Kita lihat jika Indonesia mengguanakan sistem
ekonomi kapitalisme murni. Pertama, masih banyak masyarakat Indonesia saat ini
yang dibawah garis kemiskinan. Apabila Indonesia menggunakan sistem ekonomi
Kapitalis, maka akan memiskinkan masyarakat. Ekonomi kapitalis murni tidak bisa
diterapkan di Indonesia, karena sistem tersebut hanya menguntungkan dua golongan,
yakni pemilik modal dan perbankan. Orang-orang yang memiliki modal akan semakin
kaya, sementara yang miskin akan semakin miskin dan akhirnya akan menyebabkan
ketimpangan.
Kedua, kebanyakan masyarakat Indonesia memiliki usaha yang masih tergolong
kedalam UKM ( Usaha Kecil Menengah) yang masih belim bisa bersaing secara
sempurna dengan usaha-usaha yang besar. Oleh sebab itu, maka diperlukan peran
pemerintah (Komunis/Sosialis) untuk membantu dalam mengatur atau memberikan
keijakan agar Infant Industry tersebut bisa berkembang. Dalam
kapitalisme murni, pemerintah tidak diperbolehkan melakukan hal ini, oleh sebab
itu kapitalisme murni tidak bisa diterapkan di Indonesia.
Ketiga, dalam Kapitalis murni, perusahaan atau suatu usaha didirikan dengan
tujuan Profit Motive. Di Indonesia hal itu tidak bisa dilaksanakan
sepenuhnya. Campur tangan pemerintah sangat diperlukan pada hal-hal tertentu,
seperti dalam penyediaan barang-barang publik seperti jalan dan jembatan.
Apabila semua perusahaan bergerak dengan motif keuntungan, maka barang-barang
publik tidak akan pernah tersedia, perusahaan tidak mau membuat barang publik
karena tidak menguntungkan bagi perusahaan. Oleh sebab itu maka peran
pemerintah diperlukan.
Keempat, Indonesia adalah negara yang masih sedang berkembang, kegagalan
pasar masih sering terjadi yang dapat disebabkan oleh kurang meratanya
informasi dan aksesibilitas terhadap sarana transportasi dan komunikasi.
Apabila ekonomi diserahkan ke pasar sepenuhnya, maka akan terjadi kegagalan
pasar yang akan membuat perekonomian menjadi buruk. Masalah ekonomi seperti
Inflasi dan pengangguran yang tinggi bisa muncul dan menyebakan pertumbuhan
ekonomi yang rendah dan akhirnya akan terjadi kemiskinan. Peran pemerintah diperlukan
dalam mengatur pasar, seperti menetapkan Ceilling Price dan Floor
Price, atau membuat Lembaga pengaturan pasar seperti BULOG.Kemudian yang
terakhir, kita lihat apabila Indonesia menganut sistem ekonomi
Komunis/Sosialis. Setelah empat alasan diatas, kita lihat bahwa Indonesia tidak
bisa menerapkan sistem ekonomi kapitalis murni. Namun pada kenyataanya
Indonesia juga tidak bisa menerapkan sistem ekonomi komunis murni. Memang peran
pemerintah yang menjadi ciri sistem ekonomi Komunis sangat diperlukan dalam
membangun perekonomian Negara Indonesia, namun peran pemerintah dalam segala
bidang atau yang dikenal dengan pemerintahan terpusat (otoriter) juga tidak
baik. Komunisme murni menggunakan konsep Non Market Mechanism (tidak ada
mekanisme pasar), artinya uang tidak diperlukan dalam perekonomian. Setiap
orang bekerja atas nama negara semuanya diatur oleh negara. Komunisme murni
juga mengenal konsep penyamarataan, artinya tidak ada orang yang lebih
dibandingkan orang lain. Pada dasarnya, hampir semua orang di dunia tidak
menginginkan penyamarataan tersebut. Orang yang satu dengan yang lainnya tidak
bisa di samakan. Memang pemusatan komando merupakan suatu hal yang cukup baik
karena dengan satu komando dapat mengarahkan seluruh kegiatan kearah tujuan yang
sama. Tetapi hal itu jelas menghambat inovasi. Kita lihat seperti halnya saat
German barat berpisah dengan German timur, German timur yang menggunakan sistem
ekonomi Komunisme lebih tertinggal dibandingkan dengan German barat, terutama
dalam hal teknologi.
REFERENSI:
Komentar
Posting Komentar